Sabtu, 20 Maret 2010

'' MENJADI ORANG ANEH ''

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِي

ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

"Dunia memang aneh", Gumam Pak Ustadz "

Apanya yang aneh Pak?" Tanya Penulis yang fakir ini.

"Tidakkah antum perhatikan disekeliling antum, bahwa dunia menjadi terbolak-balik, tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan,sesuatu yang wajar dan seharusnya justru dipergunjingkan, sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar malah menjadi pemandangan biasa"

"Coba antum rasakan sendiri, nanti Maghrib, antum kemasjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang antum miliki, pakai minyak wangi, pakai sorban, lalu antum berjalan kemari(masjid), nanti antum ceritakan apa yang antum alami" Kata Pak Ustadz.

Tanpa banyak tanya, saya melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustadz, menjelang maghrib kemarin, saya bersiap dengan mengenakan pakaian dan wewangian dan berjalan menunju masjid yang berjarak sekitar 61mtr dari rumah. Belum setengah perjalanan, saya berpapasan dengan seorang ibu muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya.

"Aduh, tumben nih rapih banget, kayak pak ustadz, mau kemana sih? “  Tanya ibu muda itu.Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena memang kami saling kenal,tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz diatas, menjadi sesuatu yang lain rasanya.

Kenapa orang yang hendak pergi kemasjid dengan pakaian rapih dan memang semestinya seperti itu diTUMBENIN?  Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan ngasih makan anaknya ditengah jalan, ditengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja? Kenapa orang kemasjid dianggap aneh? Orang yang pergi kemasjid akan terasa "ANEH" ketika orang-orang lain justru tengah asik nonton ”HBO, Starmovies, Cinemax,atau Sinetron". Orang kemasjid akan terasa "ANEH" ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang ngobrol dipinggir jalan dengan suara lantang seolah meningkahi suara panggilan adzan. Orang kemasjid terasa "ANEH" ketika orang lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya yang kotor kehujanan.

Ketika hal itu saya ceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum, "Kamu akan banyak menjumpai "keanehan-keanehan" lain disekitarmu" , kata Pak Ustadz. "Keanehan-keanehan" disekitar kita?

Cobalah ketika kita datang kekantor, kita lakukan shalat sunah dhuha, pasti akan nampak "ANEH" ditengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca koran dan ngobrol.

Cobalah kita shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa "ANEH", karena masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat diakhir waktu.

Cobalah berdzikir atau tadarus al qur'an ba'da shalat, akan terasa aneh ditengah-tengah orang yang tidur mendengkur setelah atau sebelum shalat. Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman.  Orang yang mau shalat malah serasa menumpang ditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya,yang tidur itu justru menumpang ditempat shalat. ANEH bukan?

Cobalah hari jum'at besok,dtg shalat jum'at lebih awal, akan terasa aneh, karena masjid masih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah ke dua menjelang selesai.

Cobalah anda kirim artikel atau tulisan yang berisi nasehat, akan terasa aneh ditengah-tengah kiriman status, wall, notes FACEBOOK yang berisi humor,plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, elu, gue, elu dan test..test, test saja.

Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau HADIST, atau ayat AL-QUR'AN, pasti akan terasa aneh ditengah orang-orang yang membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang tak lucu, berita hot atau lainnya. Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang "ANEH" selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari'at dan tata nilai serta norma yang benar.

Jangan takut "DITUMBENIN" ketika kita pergi kemasjid, dengan pakaian rapih, karena itulah yang benar yang sesuai dengan al qur'an (Al A'raf:31) Jangan takut dikatakan "sok alim" ketika kita lakukan shalat dhuha dikantor, wong itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul tak karuan.

Jangan takut dikatakan "Sok Rajin" ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman. " Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu BERDIRI, di waktu DUDUK dan di waktu BERBARING. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu(sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman ". (An-nisaa:103)

Jangan takut untuk shalat jum'at/shalat berjama'ah berada dishaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah. ....,Karena dishaf terdepan itu ada kemuliaan sehingga dijaman Nabi MUHAMMAD SAW para sahabat bisa bertenggkar cuma gara-gara memperebutkan berada dishaf depan. " Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui ". (Al Jumu'ah:9)

Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat alqur'an, karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling nengingatkan, saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan;" Siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "SesungguhnyaAku termasuk orang-orang yang berserah diri?" (Fusshilat:33)

Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlah Allah menciptakan ladang amal bagi kita. Kalau sekali menyerukan, sekali kirim artikel lantas semua orang mengikuti apa yang kita serukan, habis donk ladang amal kita.... Kalau yang kirim status,wall,notes di facebook dgn humor saja, gue/elu saja, test-test saja bisa kirim status,wall,notes setiap hari, kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat, ANEH nggak sih?

Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu, lha wong itu yang disuruh kok, "sampaikanlah walau satu ayat"( Potongan dari hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 3461 dari hadits Abdullah Ibn Umar)

Jangan takut baca status,wall,notes dari siapapun, selama itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk kebaikan. Kita tidak harus baca tulisan dari orang-orang terkenal, kiriman dari manajer atau dari siapapun kalau isinya sekedar dan ala kadarnya saja, atau dari kiriman yang isinya asal kirim saja. Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun.  Lakukan "keANEHan-keANEHan" yang dituntun manhaj dan syari'at yang benar.

Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur'an & Hadist),meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral.

Lagian kenapa kita harus takut disebut "ORANG ANEH" atau "manusia langka" jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelamatkan kita baik didunia maupun diakhirat kelak. Amieeeen,...61x.

Selamat menjadi orang "ANEH" yang bersyari'at dan bermanhaj yang benar.

Kami minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat. Amieeeen,...61x. وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات

'' UKHTI, KETAHUILAH HUKUM AGAMAMU ''

Assalamu'alaikum,.............

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Ukhti muslimah …

Kehidupan itu tidak bisa diduga dan ajal kematian tidak diketahui. Tapi hidup pasti ada ujungnya. Apa yang mungkin ukhti kerjakan hari ini belum tentu bisa ukhti kerjakan esok hari.

Ketahuilah. Hari ini adalah waktu beramal, bukan waktu hisab. Dan esok adalah waktu hisab, bukan waktu beramal.

Sesungguhnya kesempatan hari ini jika tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya belum tentu besok terulang kembali. Tidak pada setiap waktu dan kesempatan tersedia peluang untuk berbuat kebaikan. Maka jika memungkinkan, bersegeralah memanfaatkannya dan takutlah jika kesempatan itu lenyap dan engkau tidak memiliki kesempatan untuk kedua kali.

Ukhti muslimah …

Berbekallah dengan ketaqwaan. Karena engkau tidak tahu jika malam datang apakah engkau masih hidup saat fajar menjelang. Engkau tidak tahu apakah kehidupan kita berakhir dengan baik (husnul khotimah) ataukah sebaliknya. Engkau tidak tahu apakah mudah pertanggungjawaban amal kita di hadapan Allah ataukah sebaliknya.

Ketahuilah ukhti, bahwa sebaik-baik jalan yang bisa mengantarkanmu kepada kebahagiaan dan ketenangan di dunia, keselamatan dan keberuntungan di akhirat adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya (shallallahu ‘alaihi wa sallam).

Allah berfirman, yang artinya, “Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar.” (Qs. Al Ahzab: 71)

Tahukah ukhti di mana engkau bisa meraih jalan ketaatan yang benar dan diridhai Allah? Yaitu dengan menuntut ilmu syar’i. Bersegeralah meraih keselamatan dan keberuntunganmu. Bersegeralah menuntut ilmu syar’i ….

Ukhti muslimah ….

Sesungguhnya di antara kebaikan keislaman seorang wanita adalah mengetahui agamanya. Maka Islam mewajibkan para wanita mencari ilmu sebagaimana yang diwajibkan terhadap kaum laki-laki.

” Mencari ilmu itu fardhu (wajib) atas setiap muslim.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Perhatikanlah firman Allah, yang artinya,

“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui” (Qs. Az Zumar: 9)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Qs. Mujadillah: 11)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

“Sesungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan sayapnya kepada orang yang mencari ilmu, karena ridha terhadap apa yang dicarinya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah pahamkan dia tentang masalah agama.” (HR. Bukhari Muslim)

Ukhti muslimah…

Jangan lagi menunda-nunda untuk mengerjakan perintah Allah. Jangan menunda-nunda untuk menuntut ilmu syar’i. Karena sungguh kita tidak tahu kapan nafas ini berhenti… dan bila ajal benar-benar menjemput kita saat ini juga, dengan hati yang bagaimanakah kita menghadap Allah… dengan amal yang manakah kita memohon keselamatan dari adzab-Nya…

Ukhti, bersegeralah…

Kami minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum.

'' JILBAB HATI ''

Assalamu'alaikum,.............

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, "Insyaallah. Yang penting hati dulu yang berjilbab." Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga di suatu malam...

Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas di pinngir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat jjuga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.

"Assalamualaikum, saudariku.."

"Wa alaikumsalam.. Selamat datang, saudariku."

"Terima kasih. Apakah ini surga?"

Wanita itu tersenyum.

"Tentu saja bukan, saudariku. ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga."

"Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini."

Wanita itu tersenyum lagi.

"Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku?"

"Aku selalu menjaga waktu sholat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah."

"Alhamdulillah.."

Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di taman mulai memasukinya satu persatu.

"Ayo, kita ikuti mereka." kata wanita itu sambil setengah berlari.

"Apa di balik pintu itu?" katanya sambil mengikuti wanita itu.

"Tentu saja surga, saudariku" larinya semakin cepat.

"Tunggu...tunggu aku.." ia berlari namun tetap tertinggal.

Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, " Amalan apa yang telah kau lakukan hingga kau begitu ringan?"

"Sama denganmu, saudariku." jawab wanita itu sambil tersenyum.

Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu, "Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?"

Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, "Apakah kau tak memperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku?"

Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.

"Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke surgaNya tanpa jilbab menutup auratmu?"

Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, "Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Maka kau tak akan pernah mendapatkan surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati."

Ia tertegun..lalu terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan sholat malam. Menangis dan menyesali perkataannya dulu..berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.

Kami minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum.

'' MENGAPA KITA HARUS BERTAQWA ''

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِي

ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Saudaraku…

Risalah pokok para nabi adalah bertakwa kepada Allah. Tanpa takwa, hidup manusia tidak ada artinya. Apapun harta yang ia punya, apapun kedudukan yang ia capai, semua itu hanyalah main-main ketika tidak dibarengi dengan ketakwaan kepada Allah. Karenanya Allah SWT. dalam Al Qur’an selalu mengajak kepada takwa. Dalam surah Ali Imran 102, Allah SWT berfirman:

”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

Saudaraku…

Bila semua Al Qur’an diringkas, intinya adalah takwa. Maka setiap cerita tentang hari kiamat dalam Al Qur’an adalah untuk meningkatkan ketakwaan. Supaya manusia tahu bahwa dunia bukan tujuan. Melainkan tempat berbekal amal saleh menuju alam akhirat. Setiap cerita tentang para nabi, juga tujuannya takwa. Supaya manusia belajar bahwa kalau ingin menjadi manusia muttaqiin tidak ada lain kecuali ikut jejak para nabi. Perhatikan Nabi Nuh mengajak kaumnya: Nuh berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertaqwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui”.

Saudaraku…

Jadi bertakwa kepada Allah adalah merupakan pesan dakwah yang harus senantiasa diulang-ulang di atas mimbar. Rasulullah SAW. selalu memulai pesan-pesannya dengan takwa. Imam Abu Daud, At Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadits, di dalamnya diceritakan bahwa Rasulullah SAW. memberikan nasihat dengan wajah yang sangat serius. Para sahabat mengira bahwa itu adalah nasihat terakhir. Banyak para sahabat yang menangis. Isi nasihatnya ternyata hanya mengajak kepada takwa: ushikum bitaqwallahi bissam’I wath thaa’ah.. (aku berpesan agar kalian bertakwa kepada Allah dengan bersungguh-sungguh mentaatinya).

Saudaraku…

Pesan takwa adalah tema yang harus senantiasa dihidupkan dalam jiwa. Sebab tidak ada lain tugas kita di dunia ini kecuali hanya menataati Allah SWT. Mengapa?

(1) Sebab alam semesta yang kita tempati adalah milikNya. Maka dialah yang paling berhak diikuti aturanNya. Dan untuk itu Allah telah mengutus nabi-nabi supaya manusia tahu bagaimana cara menjalankan kewajiban kepadaNya. Jadi tidak ada alasan untuk menghidari ajaranNya.

(2) Bahwa manusia tidak Allah bekali pengetahuan kecuali sedikit. Dalam urusan dunia Allah bekalkan akal dengannya manusia bisa mengembangkan pengetahuannya. Tetapi untuk urusan keahirat akal harus tunduk kepada wahyu. Dan memang akal tidak diberi kemapuan untuk mengarang-ngarang sendiri dalam masalah cara beribadah kepada Allah. Karenanya ia harus ikut apa kata Allah dan Rassul-Nya.

(3) Bahwa kita semua sangat tergangtung kepada nikmat-nikmatNya. Tidak ada yang kita miliki kecuali dari Allah SWT. Maka alasan apa lagi untuk tidak ikut Allah. Fabiayyi aalaai rabbikuma tukadzdzibaan. maka nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

(4) Bahwa kita semua adalah milik Allah. Karenanya kita pasti kelak akan kembali lagi kepadaNya. Dan kita pasti akan dimintai pertanggungjawab atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita. Bukan hanya nikmat harta dan fasilitas kebutuhan sehari-hari. Tetapi juga nikmat anggota tubuh seperti mata, tangan dan lain sebagainya.

Allah berfirman:

”Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka. Kemudian Sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.”

Dalam surah Yasin 65 Allah berfirman:

”Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.”

Saudaraku,...marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita?

Kami minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat. Amieeeen,...61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات

'' JALAN TAQWA YANG SEBENARNYA ''

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

“Jika penduduk suatu negeri beriman dan berTaqwa, Kami akan bukakan berkat dari langit dan bumi” (Al A’raf : 96)

“ALLAH menjadi pembela (pembantu) bagi orang yang berTaqwa” (Al Jatsiyah: 19)

“Akan Aku wariskan bumi ini kepada orang-orang yang sholeh (berTaqwa)” (Al Anbiya: 105)

Kejayaan suatu bangsa yang kejayaan tersebut bersifat selamat dan menyelamatkan tidak akan bisa diraih kecuali melaui jalan Taqwa. Bila melalui jalan selain Taqwa maka akan lahir berbagai macam kerusakan di muka bumi.

Sebagaimana telah ALLAH firmankan:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di bumi di sebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya ALLAH merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Ar Rum : 41)

Bangsa yang berTaqwa tentulah masyarakatnya adalah masyarakat yang berTaqwa. Masyarakat yang berTaqwa tidak mungkin terwujud tanpa terwujudnya keluarga-keluarga yang berTaqwa. Dan keluarga-keluarga yang berTaqwa tentu mustahil terwujud bila insaniah dalam keluarga tidak berTaqwa. Artinya, supaya bangsa ini bangkit dan mendapat kejayaan, insan bangsa ini perlu dibina dan dididik menjadi orang yang berTaqwa. Apa sebenarnya Taqwa itu? Mengapa bila disebut kata Taqwa, kita sudah tidak merasakan apa-apa lagi? Mengapa kata Taqwa tidak lagi berkesan pada jiwa kita padahal setiap khutbah Jumat khatib selalu mewasiatkan Taqwa? Mengapa Taqwa ini seperti dipinggirkan, padahal Taqwa ini adalah kunci kemenangan dan kejayaan umat Islam di dunia dan akhirat.

Hari ini, sudah 81 tahun berlalu semenjak kejatuhan khilafah Islam. Artinya, jauh sebelum kejatuhan secara resmi tersebut, umat Islam sudah lama menjadi lemah. Umat Islam telah terserang penyakit cinta dunia dan takut akan kematian. Fakta sejarah ini jelas telah menunjukkan kepada kita bahwa sudah lama umat Islam ini kehilangan sifat Taqwa. Sehingga kebanyakan orang tidak lagi paham apa sebenarnya Taqwa. Walaupun Taqwa selalu disebut tetapi ilmu tentang Taqwa tidak pernah diajarkan. Jalan untuk mendapatkan Taqwa tidak pernah diberitahu. Syarat-syarat dan rukun-rukun Taqwa juga tidak pernah lagi dinyatakan. Wajarlah jika kemudian bagi sebagian orang, perkataan Taqwa tidak ada arti apa-apa lagi karena kebanyakan orang sudah tidak paham.

Taqwa bukan sekedar melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan ALLAH. Orang melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan tidak selalu berdasarkan Taqwa. Mereka taat mungkin karena ada sebab lain seperti menginginkan upah, ingin dipuji, dan ingin pengaruh. Mereka juga meninggalkan yang dilarang bisa karena ingin menjaga nama baik, takut dihukum, takut dihina,dan takut diasingkan. Begitulah arti Taqwa telah disalahartikan. Maksud dari Taqwa telah disempitkan.

Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. Hujahnya adalah Al Quran At Tahrim ayat 6 yang bermaksud: “Wahai orang yang beriman, hendaklah kamu memelihara kamu dan kelurgamu dari api neraka”. Dalam Al Quran, ALLAH sering menyeru dengan kalimat ittaqu atau yattaqi. Tambahan huruf pada asal kata waqa membawa perubahan makna. Di sini ittaqullah mempunyai maksud hendaklah kamu mengambil ALLAH sebagai pemelihara /benteng/pelindung. Yaitu hendaklah jadikan Tuhan itu pelindung. Jadikan Tuhan itu benteng. Bila sudah berada dalam perlindungan, kubu atau benteng Tuhan maka perkara yang negatif dan berbahaya tidak akan masuk atau tembus. Artinya jadikanlah Tuhan itu dinding dari segala kejahatan.

Orang yang berTaqwa adalah orang yang luar biasa disebabkan dia adalah manusia yang sudah bersifat malaikat. Dia sudah menjadi orang Tuhan. Sebab itulah dia dibantu dan dibela oleh Tuhan.

Saudaraku,....Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kpd Allah dgn arti taqwa yg sebenar-benarnya taqwa. Dan hanya orang berTaqwalah yang akan selamat dunia akhirat. Amieeeen,...61x.

Kami minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.

Amieeeen,...61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات

'' UKHTI, KETAHUILAH HUKUM AGAMAMU ''

Assalamu'alaikum,.............

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Ukhti muslimah

Kehidupan itu tidak bisa diduga dan ajal kematian tidak diketahui. Tapi hidup pasti ada ujungnya. Apa yang mungkin ukhti kerjakan hari ini belum tentu bisa ukhti kerjakan esok hari. Ketahuilah. Hari ini adalah waktu beramal, bukan waktu hisab. Dan esok adalah waktu hisab, bukan waktu beramal.

Sesungguhnya kesempatan hari ini jika tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya belum tentu besok terulang kembali. Tidak pada setiap waktu dan kesempatan tersedia peluang untuk berbuat kebaikan. Maka jika memungkinkan, bersegeralah memanfaatkannya dan takutlah jika kesempatan itu lenyap dan engkau tidak memiliki kesempatan untuk kedua kali.

Ukhti muslimah …

Berbekallah dengan ketaqwaan. Karena engkau tidak tahu jika malam datang apakah engkau masih hidup saat fajar menjelang. Engkau tidak tahu apakah kehidupan kita berakhir dengan baik (husnul khotimah) ataukah sebaliknya. Engkau tidak tahu apakah mudah pertanggungjawaban amal kita di hadapan Allah ataukah sebaliknya.

Ketahuilah ukhti, bahwa sebaik-baik jalan yang bisa mengantarkanmu kepada kebahagiaan dan ketenangan di dunia, keselamatan dan keberuntungan di akhirat adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya (shallallahu ‘alaihi wa sallam).

Allah berfirman, yang artinya, “Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar.” (Qs. Al Ahzab: 71)

Tahukah ukhti di mana engkau bisa meraih jalan ketaatan yang benar dan diridhai Allah? Yaitu dengan menuntut ilmu syar’i. Bersegeralah meraih keselamatan dan keberuntunganmu. Bersegeralah menuntut ilmu syar’i ….

ukhti muslimah ….

Sesungguhnya di antara kebaikan keislaman seorang wanita adalah mengetahui agamanya. Maka Islam mewajibkan para wanita mencari ilmu sebagaimana yang diwajibkan terhadap kaum laki-laki.

” Mencari ilmu itu fardhu (wajib) atas setiap muslim.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Perhatikanlah firman Allah, yang artinya, “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui” (Qs. Az Zumar: 9)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Qs. Mujadillah: 11)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

“Sesungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan sayapnya kepada orang yang mencari ilmu, karena ridha terhadap apa yang dicarinya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah pahamkan dia tentang masalah agama.” (HR. Bukhari Muslim)

Ukhti muslimah…

Jangan lagi menunda-nunda untuk mengerjakan perintah Allah. Jangan menunda-nunda untuk menuntut ilmu syar’i. Karena sungguh kita tidak tahu kapan nafas ini berhenti… dan bila ajal benar-benar menjemput kita saat ini juga, dengan hati yang bagaimanakah kita menghadap Allah… dengan amal yang manakah kita memohon keselamatan dari adzab-Nya…

Ukhti, bersegeralah…

Kami minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum.

'' SIAPAKAH WANITA YANG PERTAMA MASUK SYURGA ''

Assalamu'alaikum,.............

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Pernahkah terbersit dalam pikiran anda untuk bertanya “Siapa sih wanita yang pertama masuk surga di akhirat kelak?”. Sebuah pertanyaan iseng yang kalo dipikir-pikir sih ternyata membuat kita penasaran juga ya. Jika anda penasaran (seperti juga aku ketika itu), maka anda sama penasarannya dengan Siti Fatimah, putri Rasulullah Saw. Ia berniat menanyakan hal ini kepada ayahandanya.

Lalu, apakah anda menduga bahwa wanita yang pertama masuk surga itu adalah Siti Fatimah? Atau ibunda beliau Siti Khadijah, atau Siti Aisyah ataukah salah satu dari keluarga Rasulullah Saw lainnya? Mmm. Jika iya, jawaban anda ternyata salah. Inilah hebatnya Islam, tidak mengenal istilah ‘nepotisme’ (hehehe). Dalam sebuah ceramah agama, akhirnya aku tahu, ternyata wanita yang diperkenankan masuk surga pertama kali adalah seorang wanita yang bernama Muti’ah. Anda kaget? Sama seperti Siti Fatimah ketika itu, yang mengira dirinyalah yang pertama kali masuk surga.

Siapakah Muti’ah? Karena rasa penasaran yang tinggi, Siti Fatimah pun mencari seorang wanita yang bernama Muti’ah ketika itu. Beliau juga ingin tahu, amal apakah yang bisa membuat wanita itu bisa masuk surga pertama kali? Mmm, pencarian pun dimulai, sodare-sodare…

Setelah bertanya-tanya, akhirnya Siti Fatimah mengetahui rumah seorang wanita yang bernama Muti’ah tersebut. Kali ini ia ingin bersilaturahmi ke rumah wanita tersebut, ingin melihat lebih dekat kehidupannya. Waktu itu, Siti Fatimah berkunjung bersama dengan anaknya yang masih kecil, Hasan. Setelah mengetuk pintu, terjadilah dialog.

“Di luar, siapa?” kata Muti’ah tidak membukakan pintu.

“Saya Fatimah, putri Rasulullah”

“Oh, iya. Ada keperluan apa?”

“Saya hanya berkunjung saja”

“Anda seorang diri atau bersama dengan lainnya?”

“Saya bersama dengan anak saya, Hasan?”

“Maaf, Fatimah. Saya belum mendapatkan izin dari suami saya untuk menerima tamu laki-laki”

“Tetapi Hasan masih anak-anak”

“Walaupun anak-anak, dia lelaki juga kan? Maaf ya. Kembalilah besok, saya akan meminta izin dulu kepada suami saya”

“Baiklah” kata Fatimah dengan nada kecewa. Setelah mengucapkan salam, ia pun pergi.

Keesokan harinya, Siti Fatimah kembali berkunjung ke rumah Muti’ah. Selain mengajak Hasan, ternyata Husein (saudara kembar Hasan) merengek meminta ikut juga. Akhirnya mereka bertiga pun berkunjung juga ke rumah Muti’ah. Terjadilah dialog seperti hari kemarin.

“Suami saya sudah memberi izin bagi Hasan”

“Tetapi maaf, Muti’ah. Husein ternyata merengek meminta ikut. Jadi saya ajak juga!”

“Dia perempuan?”

“Bukan, dia lelaki”

“Wah, saya belum memintakan izin bagi Husein.”

“Tetapi dia juga masih anak-anak”

“Walaupun anak-anak, dia juga lelaki. Maaf ya. Kembalilah esok!”

“Baiklah” Kembali Siti Fatimah kecewa. Namun rasa penasarannya demikian besar untuk mengetahui, rahasia apakah yang menyebabkan wanita yang akan dikunjunginya tersebut diperkanankan masuk surga pertama kali.

Akhirnya hari esok pun tiba. Siti Fatimah dan kedua putranya kembali mengunjungi kediaman Mutiah. Karena semuanya telah diberi izin oleh suaminya, akhirnya mereka pun diperkenankan berkunjung ke rumahnya. Betapa senangnya Siti Fatimah karena inilah kesempatan bagi dirinya untuk menguak misteri wanita tersebut.

Menurut Siti Fatimah, wanita yang bernama Muti’ah sama juga seperti dirinya dan umumnya wanita. Ia melakukan shalat dan lainnya. Hampir tidak ada yang istimewa. Namun, Siti Fatimah masih penasaran juga. Hingga akhirnya ketika telah lama waktu berbincang, “rahasia” wanita itu tidak terkuak juga. Akhirnya, Muti’ah pun memberanikan diri untuk memohon izin karena ada keperluan yang harus dilakukannya.

“Maaf Fatimah, saya harus ke ladang!”

“Ada keperluan apa?”

“Saya harus mengantarkan makanan ini kepada suami saya”

“Oh, begitu”

Tidak ada yang salah dengan makanan yang dibawa Muti’ah yang disebut-sebut sebagai makanan untuk suaminya. Namun yang tidak habis pikir, ternyata Muti’ah juga membawa sebuah cambuk.

“Untuk apa cambuk ini, Muti’ah?” kata Fatimah penasaran.

“Oh, ini. Ini adalah kebiasaanku semenjak dulu”

Fatimah benar-benar penasaran. “Ceritakanlah padaku!”

“Begini, setiap hari suamiku pergi ke ladang untuk bercocok tanam. Setiap hari pula aku mengantarkan makanan untuknya. Namun disertai sebuah cambuk. Aku menanyakan apakah makanan yang aku buat ini enak atau tidak, apakah suaminya seneng atau tidak. Jika ada yang tidak enak, maka aku ikhlaskan diriku agar suamiku mengambil cambuk tersebut kemudian mencambukku. Ini aku lakukan agar suamiku ridlo dengan diriku. Dan tentu saja melihat tingkah lakuku ini, suamiku begitu tersentuh hatinya. Ia pun ridlo atas diriku. Dan aku pun ridlo atas dirinya”

“Masya Allah, hanya demi menyenangkan suami, engkau rela melakukan hal ini, Muti’ah?”

“Saya hanya memerlukan keridloannya. Karena istri yang baik adalah istri yang patuh pada suami yang baik dan sang suami ridlo kepada istrinya”

“Ya… ternyata inilah rahasia itu”

“Rahasia apa ya Fatimah?” Mutiah juga penasaran.

“Rasulullah Saw mengatakan bahwa dirimu adalah wanita yang diperkenankan masuk surga pertama kali. Ternyata semua gara-gara baktimu yang tinggi kepada seorang suami yang sholeh.”

“Masya Allah… Subhanallah… ”

Kami minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum.

BELAJAR BAHASA JEPANG

Pengantar Belajar Bahasa Jepangi (introduction to Japanese language ) Introduction Bahasa jepang termasuk dalam rumpun bahasa Ural Alta, namun dalam perkembangannya tidak menunjukkan hubungan yang nampak secara langsung dengan rumpun bahasa Ural � Alta seperti korea dan Mongolia, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh sistem pemerintahan dan masyarakat yang tertetup, sehingga rumpun bahasa tersebut berkembang dengan sendirinya, dalam penulisan aksara jepang yang disebut kanji meminjam dari aksara bangsa cina namun sistem pengucapan atau cara baca disesuaikan bahsa jepang.

Ciri Umum Bahasa Jepang

Secara umum bahasa jepang mempunyai cirri sebagai berikut :

1. berlawanan dengan bahasa indonesia yang menganut sistem D.M (Diterangkan Menerangkan), bahasa jepang menganut sistem M.D. (Menerangkan Diterangkan) jadi dalam bahasa jepang kata yang menerangkan terletak di depan kata yang diterangkan, berikut contohnya :

Indonesia Jepang Keterangan

Masakan jepang Nihon no ryori

Nihon = jepang

Ryori = masakan

Buku saya Watashi no hon

Hon = buku

Watashi = saya

Perusahaan printer Purinta no kaisya

Purinta = printer

Kaisya = perusahaan

2. kata benda dalam bahasa jepang pada umumnya tidak mempunyai bentuk jamak, jadi ada menunjuk pada satu televisi (terebi) akan sama dengan menunjuk televisi yang lebih dari satu, biasanya untuk membedakan televisi yang banyak terdapat kalimat percakapan selanjutnya seperti televisi yang mana atau televisi yang seperti apa. Kata jamak dalam bahasa indonesia dapat kita bentuk dengan mengulang kata tersebut seperti pohon-pohon, buah-buahan.

3. Terdapat perubahan bentuk dari kata kerja, kata sifat maupun kata Bantu, kata sifat dalam bahasa jepang dibagi menjadi dua yaitu kata sifat na dan kata sifat i, waktu dan kondisi yang berbeda kata kerja, kata Bantu, kata sifat akan mengalami perubahan, misalnya :

Indonesia Jepang

Sekarang saya minum teh-Ima watashi wa ocha o nomimasu

Sekarang saya tidak minum teh-Ima watashi wa ocha o nomimasen

Kemarin saya minum teh-Kino watashi wa ocha o nomimashita

Kemarin saya tidak minum teh-Kino watashi wa ocha o nomimasendeshita

Sekarang saya sedang minum teh-Ima watashi wa ocha o nonde imasu

Begitu juga dengan jenis kata sifat, perbedaan jenis kata sifat maka perubahan bentuk dari kata sifat tersebut juga berbeda, misalnya untuk kata sifat na dan kata sifat i :

Indonesia Jepang

Tidak enak Oishii kunai (kata sifat i)

Tidak ramah Shinsetsu dewa arimasen (kata sifat Na)

 4. Predikat terletak pada akhir kalimat, perhatikan contoh pada tabel diatas (sekarang saya minum teh) untuk bahasa indonesia kata keterangan waktu dapat diletakan di depan maupun di belakang kalimat (saya minum teh sekarang), dalam bahasa indonesia predikat terletak setelah subyek (saya minum teh), namun dalam bahasa jepang predikat terletak di akhir kalimat (watashiwa ocha o nomimasu), nomimasu = minum terletak setelah objeck.3

Indonesia Jepang

saya minum teh

   S        P        O

watashi wa ocha o nomimasu

      S              O               P

5. Untuk menyambung kata atau kalimat digunakan partikel, terdapat berbagai jenis partikel dalam bahasa jepang, penggunaan pertikel tersebut disesuaikan dengan fungsi dari kata yang akan disambung, sebagai contoh, partikel no biasa digunakan untuk menyambung kata benda dengan kata benda

Indonesia Jepang Keterangan

Masakan jepang Nihon no ryori

Nihon = jepang

Ryori = masakan

Buku saya Watashi no hon

Hon = buku

Watashi = saya

Kimura (Sdr.)adalah seorang guru Kimura san wa sensei desu

Sensei = guru

Wa dan no pada contoh diatas merupakan partikel untuk menghubungkan kata, selain wa dan no masih terdapat partikel yang lain seperti mo, e, ni dan lain sebaginya.

6. Dalam bahasa jepang terdapat bentuk biasa dan bentuk sopan, kedua bentuk

tersebut berbeda penggunaanya, bentuk sopan dipakai ketika berbicara dengan

atasan atau orang yang lebih di hormati, sedangkan bentuk biasa digunakan dalam...................

baca selengkapnya di http://www.wattpad.com/81474-bahasa-jepang-untuk-pemula

Kamis, 18 Maret 2010

LIRIK LAGU YUI - GOODBYE DAYS

"GoodBye Days (Hari Perpisahan)" dalam bahasa Jepang :

-Dakara ima ai ni yuku, sou kimetanda-

-Poketto no kono kyoku wo kimi ni kikasetai-

-Sotto boryumo wo agete tashikamete mitayo-

-OH GOODBYE DAYS ima-

-Kawari ki ga suru-

-Kinou made ni SO LONG-

-Kakkou yokunai yasashisa ga soba ni aru kara-

-LA LA LA LA LA WITH YOU-

-Katahou no EARPHONE wo kimi ni watasu-

-Yukkuri to nagare komu kono shunkan-

-Umaku aisete imasu ka?-

-Tama ni mayou kedo-

-OH GOODBYE DAYS ima-

-Kawari hajimeta mune no oku ALLRIGHT-

-Kakkou yokunai yasashisa ga soba ni aru kara-

-LA LA LA LA NOW WITH YOU-

-Dekireba kanashii omoi nante shitaku nai-

-Demo yattekuru deshou, oh-

-Sono toki egao de "YEAH HELLO MY FRIEND"-

-Nante sa ieta nara ii noni-

-Onaji uta wo kuchizusamu toki-

-Soba ni ite I WISH-

-Kakkou yokunai yasashisa ni aeta yokatta yo-

-LA LA LA LA GOODBYE DAYS-

----Berikut Adalah terjemahan YUI "Good-Bye Days (Hari Perpisahan)" dalam bahasa Indonesia :

---- -Ada alasannya mengapa sekarang aku memutuskan untuk menemuimu-

-Aku ingin memperdengarkan padamu sepotong lagu dalam sakuku ini-

-Sambil pelan-pelan menaikkan suaranya (volume) untuk memastikan semua baik-baik saja

- -Sekarang, hari perpisahan-

-Aku tahu perasaan ini akan berubah-

-Sampai kemarin (hari-hari yang kita lalui terasa) begitu lama-

-(Hari-hari yang) terlarang tapi tetap berkesan-

-Saat aku bersama denganmu-

-Menyerahkan padamu salah satu sisi earphone-ku-

-Perlahan-lahan saat lagu mulai terdengar-

-(Aku pun berpikir) apakah aku bisa mencintaimu dengan baik?-

-Dan sesekali aku merasa bimbang-

-Sekarang, hari perpisahan-

-Segalanya mulai berubah, tapi sesuatu dalam hatiku baik-baik saja-

-(Seperti sebelumnya, hari-hari yang) terlarang tapi tetap berkesan-

-Saat aku bersama denganmu, sekarang-

-Kalau bisa aku tidak ingin bersedih, bagaimana tidak siapnya perasaanku-

-Tapi kau datang kan?-

-Waktu itu dengan tersenyum, (tak tahu) bagaimana aku akan mengatakan "Hai, teman" dengan baik-

-Saat menyenandungkan lagu yang sama-

-Aku berharap ada di sisimu-

-Hari perpisahan yang tidak menyenangkan-

-Tapi aku senang bertemu denganmu-

edit templates

http://www.finalsense.com/services/blog_templates/3th_templates.htm

Rabu, 17 Maret 2010

lirik lagu Mirai E-Kiroro

for everyone Mirai E ( Menuju Masa Depan ) Hora, asi moto wo mite goran ( Ayoo...lihatlah langkah kakimu..) Korega anata no ayumu michi ( Itulah jalan kehidupanmu....) Hora, mae mo mite goran ( Ayoo...lihatlah pula ke depan..) Arega anata no mirai ( Disanalah masa depanmu..) Haha ga kureta takusan no yasashisa ( Begitu banyaknya bunda telah memberikan kasih sayangnya....) Ai wo idaite ayumeto furikaesita ( Bersama Cinta bunda dapatku mengerti....kehidupan yg silih berganti ) Ano toki wa mada osanakute iminado siranai ( Saat itu aku masih terlalu kecil...belum mengerti arti semua itu ) Sonna watashi no te wo nigiri Isyoni ayunde kita ( Bunda yang selalu membimbingku dalam menjalani masa depan ) Yume wa itsumo sora takaku aru kara ( Cita cita selalu tinggi di atas langit ) Todokanakute kowai ne dakedo oi suzukeruno ( Bila tak tercapai memang menyedihkan , tetapi jangan takut tetaplah melangkah bercita-cita Jibun no sutori dakara koso akira metakunai ( Tentukan langkah sejarah hidupmu..Janganlah berputus asa Fuang ni naru to te wo nigiri isyoni ayundekita ( Jangan cemas dan jangan takut...do`a bunda selalu menyertaimu ) Sono yasashisa wo tokiniwa iyagari ( Kasih sayang itu ..dulu selalu kulecehkan...selalu kusakiti hati bunda ) Hanareta haha he suna wo ni narezu ( Sekarang jauh terpisah dari bunda....baru ku sadari segalanya ) Hora asi moto wo mite goran kore ga anata no ayumu michi ( Ayoo..lihatlah langkah kakimu...itulah perjalanan hidupmu ) Hora mae mo mite goran arega anata no mirai ( Ayoo...lihatlah pula kedepan...di sanalah masa depanmu ) Mirai e mukatte Yukkuri to aruite ikou ( Perlahan namun pasti...jemputlah masa depanmu dengan hati penuh keyakinan ) *Hora, asi moto wo mite goran / Korega anata no ayumu michi (Ayo, lihatlah langkah kakimu / Itulah jalan kehidupanmu) Hora, mae mo mite goran / Are ga anata no mirai (Ayo, lihatlah pula ke depan / Disanalah masa depanmu) Haha ga kureta takusan no yasashisa (Begitu banyak kasih sayang yang telah ibunda berikan) Ai wo idaite ayumeto furikaesita (Bersama cintanya dapat ku mengerti kehidupan yang silih berganti) Ano toki wa mada osanakute iminado siranai (Saat itu aku masih terlalu kecil, belum mengeri arti semua ini) Sonna watashi no te wo nigiri / Isyoni ayunde kita (Ibunda yang telah membimbingku dalam menapaki masa depan) Yume wa itsumo sora takaku aru kara (Cita-cita selalu tinggi di atas langit) Todokanakute kowai ne dakedo oi suzukeruno (Bila tak tercapai memang menyedihkan, tetapi jangan takut tetaplah melangkah mencapainya) Jibun no sutori dakara koso akira metakunai (Tentukan langkah hidupmu, janganlah berputus asa) Fuang ni naru to te wo nigiri isyoni ayundekita (Jangan cemas dan takut, do'a ibunda selalu menyertaimu) Sono yasashisa wo tokiniwa iyagari (Kasih sayang itu dulu selalu tak kupedulikan, kusakiti hati ibunda) Hanareta haha he suna wo ni narezu (Sekarang jauh terpisah dari ibunda, baru kusadari segalanya) Mirai e mukatte / Yukkuri to aruite ikou (Perlahan namun pasti, jemputlah masa depanmu dengan penuh keyakinan) [Notes: Dikutip dari lirik lagu Mirai E-Kiroro]